Saturday, 28 February 2015

Merayakan Liburan dengan Outbond Seru di Bandung


Banyak Cerita - Liburan akhir tahun beberapa tahun yang lalu, aku merayakannya dengan melakukan outbond di salah satu tempat wisata di kota Bandung. Seru sekali. Kami berangkat bersama pada hari Sabtu dan titik pertemuan yang disepakati adalah kampus UI Depok. Biayanya cukup murah, untuk kisaran sekitar tahun 2006-2007, kami hanya perlu membayar 100 ribu rupiah/orang. Itu sudah termasuk biaya bus, penginapan 2 hari 1 malam dan biaya makan 3 kali sehari.

                        OK, kami berangkat siang hari sekitar pukul 14.00 WIB. Titik pertemuan adalah di dekat kampus UI. Kami berangkat dengan menggunakan bus besar. Seru sekali. Sepanjang perjalanan aku banyak berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain. Ada yang dari Bekasi, Jaksel, Jaktim dll. Kamipun diberikan hiburan oleh panitia. Ada yang bermain musik, menyanyi dan yang sok memandu perjalanan. Setelah menempuh sekitar 4 jam, kamipun sampai di Bandung.
                       
                        Ternyata tempat penginapannya tidak di dalam kota, melainkan di salah satu desa yang ada di situ. Kami sampai ke sana saat malam tiba. OMG, seram sekali. Bus harus mendaki jalan yang curam dan diperparah kondisi sehabis hujan. Beberapa kali bus harus mengerem dan bergerak seperti akan jalan mundur. Ditambah lampu dalam mati dan suasana perjalanan yang juga tidak terdapat lampu jalanan. Menyeramkan. Penumpang yang wanitapun berteriak-teriak, termasuk aku. hehe. Aku hanya memejamkan mata dan berdoa semoga selamat sampai tujuan.

                        Alhamdulillah, akhirnya bus bisa sampai ke tempat parkir. Namun sayang, untuk mencapai villa kami harus berjalan kaki, karena bus tak bisa masuk ke halamannya. Untungnya jarak dari tempat pemberhentian bus dan villa tidak jauh. Setelah sampai dimulailah pembagian kamar. Satu kamar terdiri dari 5-6 orang. Kasur yang ada dijadikan alas tidur untuk kami berenam. Kamar mandi ada di dalam, Jadi untunglah buat kami yang wanita-wanita ini. Aku sekamar dengan temanku Mei, kemudian ada Febi, Siska, Ani dan Rita.

                        Yang lucu adalah saat berlibur itupun aku membawa-bawa bahan untuk pra skiripsiku. Rencananya saat waktu istirahat aku sekalian mengerjakan makalah pra skripsi itu. Agak repot memang, karena aku jadi ga bisa konsen. Habisnya kalau tidak dikerjakan tidak akan selesai pada waktu yang ditentukan. Padahal hari seninnya saat kuliah harus segera dikumpulkan dan tak bisa diulur lagi. Mengingat dosen yang mengajar tergolong galak. Maka saat orang lain tidurpun aku harus berkutat dengan kertas-kertas dan laptop.

                       Pagi hari setelah sarapan kami berjalan-jalan di sekitar pegunungan. Yaa hiking ringan saja, cuaca yang dingin sebenarnya membuatku malas bergerak, heheh. Maklum aku ga terlalu suka dingin, kecuali makanan yaaah. Tapi kalau cuaca lebih suka yang tidak dingin. Tapi yaa jangan panas juga. Soalnya kalau dingin terlalu banyak baju yang harus dipakai. Ribet laah. Oke, lanjut, saat kami mengitari perkebunan teh, tiba-tiba Siska berteriak kencang sekali, kamipun refleks berlari ke arahnya, ternyata di depan dia tergeletak kulit ular. Yaa hanya kulitnya si empunya kulit ga terlihat dimanapun. Namun kenapa dia begitu histeris? Dia terlihat trauma, ketakutan sekali sampai seorang panitia memeluknya dan membimbingnya untuk melewati jalan itu. Yaa sebab ga mungkin juga putar balik. Setelah ditelisik, baru diketahui dia memiliki fobia dan trauma terhadap ular. Bukan tanpa sebab, ada kejadian yang membuat dia trauma. Sahabatnya sewaktu SD, meninggal setelah digigit ular tepat di depan matanya sendiri. Kejadian itu tentu saja membuat dia histeris dan masih mengingatnya sampai sekarang.

Bersiap untuk mengitari kebun teh

                    Setelah puas dan lelah mengitari kebun teh, kamipun segera bersiap untuk outbond. Dimulai dengan rafting dan diakhiri dengan flying fox. Saat rafting kecil, aku lumayan takut jatuh, malas kalau harus berbasah-basah baju ini. Maka aku berusaha dengan hati-hati supaya kalaupun basah ga terlalu basah banget. Untungnya raftingnya bukan di sungai betulan, tetapi hanya di sungai buatan mereka saja. Dan itupun dibantu tali, hehehe. Agak berlebihan disebut rafting memang, karena bukan di sungai, tapi aku tidak tahu nama yang tepat untuk permainan itu. Setelah itu, kamipun melakukan flying fox. Woooww, tinggiiii sekali ternyata, dan di bawahnya ga ada jaring pengaman. Jadi kalau jatuh, habislah sudah. Namun anehnya aku ga takut sama sekali tuh, cuma berdebar-debar aja menanti giliran. Penasaran banget soalnya. hehe. Ada salah satu cowok yang badanya besar dan kalau ngomong heemmm, gede banget, tapiii saat harus flying fox, dia malah nangis. Iyaaaa nangis. Hahahah, ketawalah kami melihatnya. Lucu sekali, berbanding terbalik dengan fisiknya itu dan gayanya yang selangit-langit rumah :p.

Bersiap rafting
Bersiap Flying Fox

                     
                     Setelah selesai outbond, acara bebas. Ada yang menggunakannya untuk bermain volly, tidur, nonton TV, mandi, dll. Aku sendiri kembali fokus pada makalahku. Sebab sepulangnya dari tempat ini, aku harus bersiap untuk kuliah. Namun sungguh pengalaman 2 hari ini tak akan kulupakan sepanjang hidupku.

Berfoto bersama sebelum pulang










                  

Friday, 27 February 2015

Begal yang Dibakar di Pondok Aren

Banyak Cerita - Guys kali ini gue ingin cerita kejadian yang cukup tragis dan terjadinya ga jauh dari rumah gue. Gue tahu ceritanya dari FB. Jadi waktu itu di grup Indonesian Hoax Community ada yang share tentang info begal yang dibakar. Gue pikir itu hoax dan kalaupun benar yaa kejadiannya pasti jauuh dari rumah gue. Ternyata ada yang bilang itu benar daaan yang paling ngagetin kejadiannya yaa di daerah deket rumah gue. Tepatnya di Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang.
   
                           Jadi kronologi ceritanya itu pada selasa pagi, sekitar pukul 1.00 WIB, ada sepasang muda-mudi yang berboncengan motor. Si cowok yang bernama Wahyu Hidayat (22) ini membonceng pacarnya yang bernama Sri (20). Mereka berinisiatif mencari makan ke daerah sekitar Bintaro Plaza. Naah saat melintas di sekitar gang Bambu, mereka tiba-tiba diapit oleh 2 motor yang masing-masing ditumpangi oleh dua orang. Motor pertama yang mendekati mereka hanya memperhatikan saja. Penumpangnya cowok (yang menyetir) dan cewek. Naah tiba-tiba setelah motor pertama melaju, datanglah motor kedua. Penumpang di motor kedua ini tiba-tiba mengibaskan pedang samurai. Refleks ditahan oleh korban yang bernama Sri. Ditangkis dengan tangan boo (hebat juga si korban ini yaah. hehe). Saat ditangkis itulah kedua korban dan si pelaku terjatuh. Wahyu dan Sripun berteriak meminta pertolongan warga.

                         Warga yang mendengar jeritan kedua korbanpun akhirnya berdatangan. Mereka mengepung para pelaku. 3 pelaku lain berhasil meloloskan diri, sementara pelaku yang satu lagi terdesak dan kabur. Pelaku yang kabur sempat mencoba bersembunyi di warteg terdekat, namun akhirnya diketahui warga. Warga yang marahpun menghajar pelaku, menelanjangi dan akhirnya membakarnya hidup-hidup. Hiiks tragis yaah nasibnya. Gue sih juga ga setuju penjahat dibakar hidup-hidup. Bukan ga setuju hukuman mati, namun kan di Quran juga dijelaskan kalau kita ga boleh menghukum manusia dengan cara Allah menghukum. Naah Allah kan menghukum dengan cara membakar, makaaa ga ada yang namanya hukuman mati dengan cara dibakar. Gitu peraturannya dalam Islam. Makaaa, sebaiknya kalau mau menghukum mati pakai cara lain saja. (Looh kok??hehhe). Yaa tapi lebih baik diserahkan saja ke polisi. Karena tuh penjahat kan bisa berguna buat mencari pejahat lainnya yang kabur.

Begal yang dibakar hidup-hidup

                                Beberapa hari setelah kejadian, tersiar berita bahwa begal yang mengaku dari Lampung itu ternyata warga sekitar kawasan Tangerang juga. Sang begal itu tinggal di Larangan Indah, Tangerang. Weew, itu juga deket sama rumah gue. Bahkan kadang juga gue suka ngaji di mesjid daerah situ. Ya  ampuun, kenapa Tangerang (pinggiran pula) jadi rawan gini siih. Duluu maah jarang yaah kejahatan masuk ke sini. Apalagi sampai adegan hukuman mati begitu.. Makin ga aman aja sekarang kalau pulang malam. Oleh karena itu, my mom suka menceramahi anak-anaknya, pulang jangan malam-malam. Terlebih buat adek-adek gue yang kemana-mana naik motor. Amit-amit jabang baby mereka kena musibah kayak gitu. Hiiih.. Semoga para pembegal itu mikir-mikir 100 ribu kali bahkan lebih kalau mereka berniat membegal lagi, atau malakukan kejahatan lain di Tangerang. -_-




Monday, 23 February 2015

Merayakan Ulang Tahun Sekolah yang ke-39

Banyak Cerita - Tanggal 14 Februari kemarin, sekolah tempatku mengajar merayakan hari jadinya yang ke 39. Tak terasa sudah 39 tahun sekolah itu berdiri. Berawal dari sebuah kursus, ternyata sang pemilik telah berhasil mendirikan sebuah Education Empire. Sekarang Yayasan Abdi Karya (YADIKA) berhasil membawahi berbagai macam sekolah, mulai dari TK sampai tingkat universitas.
             
                          Naah lanjut ke SMA Yadika 5 tempatku mengajar. Sekolah ini biasanya mengadakan pensi untuk merayakan hari jadinya. Namun khusus tahun ini kami membuat acara yang sedikit berbeda. Berbagai macam perlombaan diadakan. Mulai dari fashion show baju adat betawi (kebaya encim), berbagai macam lomba olahraga sampai ada lomba stand up comedy. Oh yaaa lomba fashion show juga diikuti guru-gurunya loo. Aku yang ga punya kebaya encim terpaksa pinjam saja. Ngapain juga beli, sayang uangnya. tooh jarang-jarang dipakai ini. Lombanya berjalan seru, karena kan harus jalan dengan pasangan laki-laki yang pakai baju khusus kayak di lomba abang none jakarta gituu. Naah masalah muncul karena guru laki-laki yang ada cuma sedikit, ga sebanyak guru perempuannya. Oleh karena itu, beberapa guru laki-laki harus jadi model berulang kali, bergonta ganti pasangan guru perempuan. Otomatis hal itu jadi bahan ledekan. Dibilang istri muda laah, pacar laah samapai anak perempuan. Hahaha.

                         Naah kemudian yang seru juga itu lomba Stand up comedy. Pas peserta pertama, karena masih fresh daan kebetulan yang di komedikan emang lucu, maka para penontonnya pun semangat dan ketawa terus. Naah pas peserta berikutnya itu rada garing. hehehe Selain lawakannya ga lucu juga banyak peserta cabutan alias terpaksa mewakili kelasnya aja. Padahal mereka ga punya materi lawakan yang lucu. Jadi yaa begituuu deeeh. Perlahan-lahan penontonpun pergi dan banyak yang ga ketawa sama lawakan mereka. Naah yang mulai lucu materinya pas salah satu peserta dari angkatan kelas XII IPS yang muncul sama ada anak XI IPS yang maju. Baru deeh lawakannya bikin geerrr, Semua penonton pada ketawa keras. Emang siih sehari-hari mereka terkenal suka ngelawak gitu. Jadinya sudah terasah deeh pas lomba.

                     
Lomba Stand Up Comedy

                            Acara tersebut berlangsung sampai jam makan siang. Karena kebetulan perayaannya dirayakan tanggal 13 Februari yang jatuh di hari Jumat. Jadi waktunya terbatas, hanya sampai pukul 11.30 saja. Makan siangpun tentu saja ditraktir sekolah. Kali ini menunya ayam penyet. Kesukaanku banget. :D. Memang siih dibanding nasi padang paling enak makan ayam penyet. Pedesnya itu mantaapp.

                         
Ayam Penyet


                           Setelah makan siang, maka para gurupun diperbolehkan pulang. Khusus bagi yang pria muslim bisa pergi sejak pukul 11.30 tadi guna melaksanakan solat jumat. Pokoknya hari perayaan ultah itu aku kenyang full. :D


Monday, 9 February 2015

Penutupan Tahun Ajaran Sekolah di Cibodas

Banyak Cerita   -   Penutupan tahun ajaran di sekolah tempatku bekerja selalu dilakukan dengan gathering atau kumpul-kumpul sesama guru dan karyawan. Hal ini dilakukan untuk menambah loyalitas pada sekolah dan keakraban sesama guru dan karyawan. Sebanyak 100 orang dari 3 cabang yang berbeda akhirnya bertemu dalam satu acara besar. Salah satunya yang diadakan di Cibodas, Bogor.
                                Karena berangkat dari daerah Serpong Tangerang, maka pemberangkatan menuju tempat berlangsungnya acara dilakukan pukul 06.30 pagi. Aku yang memiliki rumah cukup jauh dari Serpong harus berangkat sekitar jam 05.00 pagi. Yaa, untukku yang tidak terbiasa bangun sepagi itu, tentu saja merupakan hal yang cukup berat. Dengan ccara merayu-rayu adikku yang baru saja lulus SMA dan sedang tidak meiliki kegiatan apa-apa, akhirnya aku bisa tepat waktu sampai ke tempat pemberangkatan.

                                 OK, kamipun mulai berangkat pukul 07.00, lebih lambat 30 menit dari yang direncanakan. Perjalanan berlangsung lumayan lama, sekitar 3 jam. Selama perjalanan, kebanyakan guru-guru yang mengajar di sana memutar lagu-lagu islami. Mereka mayoritas memang lulusan Universitas Cairo, Mesir. Mereka banyak pula yang hafidz quran. Hmm aku lumayan bosan sih mendengarnya. Mungkin yang aku ga bosan paling lagu Maher Zein. Hahaha, hanya dia penyanyi islami yang menurutku lagunya ga membosankan. Selain dia, penyanyi islami yang kusukai adalah Bimbo dan Rayhan. Lagu-lagu mereka enak didengar berulang-ulang.

                                  Selama perjalanan aku mencoba buat tidur. Maklum tadi pagi aku harus bangun sebelum subuh. Namun aku tidak bisa tidur juga, cause banyak yang berkaraoke ria. Yaa kalau sauaranya bagus seperti Josh Groban maah, bisa buat mataku merem. Naah ini kebanyakn suaranya weew, lebih fals dari Iwan Fals :p. Ya udah, aku makan kue-kue buat sarapan aja.

                                  Sampailah kami di Taman Cibodas. Waaah perjalanan yang sangat panjang namun menyenangkan. Setelah berbaris dan diberi name tag, maka permainanpun dimulai. Permainan pertama adalah tarik tambang. Waah kelompok ku kayaknya bakalan kalah nih, habis lawannya besar-besar. Sementara anggota yang lain kebanyakan berbadan langsing mungil kayak aku. hehe. Naah benar kan, kami akhirnya kalah. Permainan kedua adalah "roda tank". Dianamakan roda tank karena saat bergerak sekilas mirip dengan gerakan roda tank. Jadi kami harus berjalan di bawah terpal/alas yang digunting panjang. Naah permainan ini menguji kekompakan dan kepercayaan kami pada teman. Kenapa? Karena kami harus ikut komando orang yang berada paling depan, kedua, kami harus kompak dalam melangkahkan kaki. Weel ini cukup sulit loo, sebab agak susah menyamakan langkah, apalagi tinggi dan besar badan setiap anggota berbeda-beda. Aku yang bertubuh mungil terpaksa harus terhimpit di tengah. Karena bagian belakang dan depan haruslah orang-orang bertubuh tinggi. Namun permainan ini menarik dan memancing tawa dari para penontonnya. :D.

Roda Tank

                                        Setelah lelah dengan berbagai macam permainan, tibalah saat istirahat. Saat istirahat kami gunakan untuk makan, solat dan berfoto-foto. Akupun melakukannya dengan teman-temanku. Kami gembira sekaligus sedih, sebab ada kemungkinan ini menjadi foto terakhir kami sebagai rekan kerja. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa orang yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah tersebut. Banyak gaya yang kami lakukan. Mulai dari gaya formal sampai yang kocak. Mulai dari wajah cantik sampai wajah jelek. Gelak tawa mewarnai sesi foto bebas tersebut.

                                   

                                  Setelah sesi istirahat selesai, acara ditutup dengan pembagian hadiah untuk para pemenang. Tak lupa ada pula doorprize dari panitia. Yang tidak diduga-duga, doorprize yang diberikan adalah handphone. Yaah handphone china sih, tapi lumayanlaah untuk kami. Akupun mendapatkan sebuah Blackberry CDMA. Cukup membuat senang, cause sebelumnya aku tidak meiliki BB. Hanya SMS biasa. Oleh karena itu walaupun harus sampai rumah pukul 1.00 pagi, hatiku tetap terasa bahagia walaupun besok aku harus kembali bekerja.


Sunday, 8 February 2015

Reuni Setelah 15 Tahun Terpisah

Banyak Cerita - Reuni. Itu adalah kata yang bsia memberikan berbagai macam perasaan. Mulai dari rasa rindu, senang, benci, malu hingga penasaran. Yaa senang karena akan berjumpa lagi dengan teman-teman lama, rindu dengan tingkah polah teman-teman zaman sekolah, benci karena harus datang sendiri, malu karena belum merasa sukses, hingga penasaran seperti apakah penampakan mereka sekarang? :p. Itu pulalah yang gue rasakan saat akan menggelar reuni dengan teman SD untuk pertama kalinya.
                     
                         Ya, berawal dari pertemuan di FB yang membuat gue berpikir,kalau gue lumayan sering mengikuti reuni teman-teman SMA hingga SMP. Tapi bagaimana dengan teman-teman SD? Padahal justru teman SD yang paling sedikit jumlahnya. Karena saat gue SD dulu, kami hanya punya satu kelas. Maklum SD gue itu SD baru, jadi yaa jumlah muridnya hanya sedikit dan setiap satu angkatan hanya punya satu kelas. Bandingkan dengan SMP yang punya 10 kelas atau SMA yang punya 7 kelas. Pastinya lebih mudah mengumpulkan teman-teman SD daripada SMP atau SMA kan? Lagipula karena jumlah muridnya hanya sedikit, maka hubungan kami dahulu lebih dekat daripada saat SMP dan SMA. Gue merasa zaman gue SD itu lebih asyik dari teman sampai gurunya. Oleh karena itu gue berinisiatif membuat reuni pertama kalinya.

                      OK, langkah pertama adalah mendata teman-teman SD yang gue temui di FB. Lumayan banyak juga. Gue masukkan mereka dalam satu chat yang sama. Dan kemudian gue suarakan maksud gue. Well, ga nyangka ternyata tanggapan mereka sangaat baik. Rata-rata mereka setuju dan ga sabar untuk ketemu. Plus mereka minta gue untuk jadi panitianya. OK deh berbekal nekat, karena gue ga pernah menyelenggarakan reuni sebelumnya, guepun memesan tempat di restoran plus menjadwalkan hari dan jamnya. Yaa gue cuma berharap semoga ada yang datang walaupun sedikit.

                      Hari itupun tiba. Saat gue masuk untuk pertama kalinya, gue mendapati wajah wanita cantik yang familiar. Dian namanya. Dulu dia salah satu my best friend di SD. cantiknya ga berubah, malah lebih cantik. Dan sekarang tentu aja penampilannya dah beda yaah. Dian dah nikah dengan seorang direktur perusahaan ternama dan dikaruniai anak yang lucu. Dandanannya pun sangat berkelas. Mencerminkan wanita kelas atas banget. Diapun tampak kaget saat gue sapa. Kamipun cipika cipiki dan bertukar cerita. Cerewetnya ga berubah, masih sama kayak dulu. Berturut-turut kemudian datang Valen, Ambar, Astri, Rika, Moniq, Rangga, Yayan, Dani, Pipit dan Keke. Mereka dah banyak berubah. Namun paling hanya beberapa yang wajahnya totally ga bisa dikenali. Kebanyakan dari mereka dah sukses sekarang dan punya keluarga bahagia. Yaah walaupun ada juga yang masih single dan karirnya masih baru berjalan. Tapi jujur gue merasa lumayan minder. Apalagi gue denger kabar beberapa orang yang ga dateng dikarenakan mereka ada job, dan sepertinya karir mereka lumayan bagus. Kebanyakan teman-teman gue itu dateng dengan mobil masing-masing. Ada juga yang pakai motor, tapi tetap intinya yang naik angkot hanya gue. :p. Yaah itu cukup membuat gue terintimidasi di situ, walaupun perlu gue tekankan pakai warna merah kalau perlu, mereka ramah banget dan ga ada tuh sikap-sikap merendahkan kayak di sinetron or film-film hollywood. Walaupun yaah ga bisa dipungkiri ada beberapa dari mereka yang gaya hidupnya lumayan bebas (menurut gue looh ya), tapi tetap ga mengurangi keramahan mereka sama semua orang, termasuk gue.

                    Bagaimanapun juga itu adalah dua jam yang menyenangkan. Walaupun singkat, tetapi kami akhirnya menjalin hubungan kembali, guepun mendapakan lagi teman-teman lama tetapi dengan rasa baru. :). Kamipun berkomunikasi lagi lewat grup WA yang di motori oleh salah satu teman.

reuni pertama di salah satu cafe di Bintaro

                   Pertemuan ini tidak berkahir sampai di sini saja, berikutnya kami rajin mengadakan acara-acara seperti buka puasa bersama, menghadiri acara pernikahan salah satu anggota, ultah salah satu teman sekelas, bahkan acara-acara yang hanya sekedar kumpul-kumpul tanpa ada judul yang jelas. hehe.

                  Tahun 2014 lalu, kami mengadakan acara buka bersama di salah satu restoran terkenal di Bintaro. Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 20 orang. Sangat menyenangkan. :D

                   

Buka puasa bersama tahun 2014 lalu

                              Memang saat sedang sedih, gundah gulana ataupun bahagia menghabiskan waktu dengan teman adalah yang paling tepat. Silaturohim juga terbukti mengalirkan rezeki, hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa teman yang menjalin kerja sama bisnis setelah bertemu kembali dalam reuni yang kugelar.

Seminar Kewirausahaan Bersama Hamry Gusman Zakaria

Banyak Cerita - Pada tanggal 5 Mei 2013, saya mengikuti seminar kewirausahaan di Mesjid Nurul Aini, Larangan, Tangerang. Seminar itu dihadiri oleh puluhan remaja yang berniat untuk mengembangkan bakat kewirausahaan mereka. Pembicaranya adalah bapak Hamry Gusman, seorang motivator yang terkenal dengan bukunya 7 Mukjizat Finansial. Beliau menjadi pembicara yang sangat interaktif dan menarik untuk disimak.

                           Acara dimulai pukul 8.30 pagi. Menakjubkan karena saat itu sebelum acara dimulai, mesjid sudah penuh terisi. Yang biasanya jika hanya acara pengajian dimulai pada waktu yang sama, mesjid penuh pukul 09.00 atau malah satu jam setelah pengajian mulai. Namun saat itu mesjid sudah penuh bahkan saat acara mulai, para peserta harus duduk berhimpitan karena masih banyak yang datang. Sayapun tertarik untuk mengikutinya, karena memang saya ingin sekali menjadi seorang pengusaha.
                         Bapak Hamry memberikan motivasi-motivasi yang sangat menarik, salah satunya saat dia tidak setuju dengan pernyataan, "Jadi orang iman itu ga apa-apa walaupun jadi keset, yang penting mati dalama keimanan.". Well, bagian yang dia tidak suka adalah "jadi keset" nya itu.
" Harus diubah laah perpektifnya, Jadi orang iman itu yaaa jangan mau jadi keset, harus bercita-cita menjadi sesuatu yang lebih tinggi. Jadi sukses dunia dapat, sukses akhirat juga dapat." Itu bener-bener saya suka. Karena memang walaupun ga menyalahkan tapi kok yaa ada rasa kurang setuju dengan pemikiran kayak gitu yaa. Dari dulu saya berpikir, apakah orang iman ga ada hak untuk sukses dunia dan hanya mementingkan sukses akhirat. Tapi pernyataan Ir Hamry tadi membawa pencerahan buat saya. Saya jadi semakin termotivasi.
     
                        Dalam acara tersebut bapak Hamry banyak bercerita awal mulanya dia menjadi seorang motivator. Ternyata Hamry sejak dulu memang menyukai dunia motivasi dan tertarik mendalaminya. Jadi saran yang dia berikan awalnya adalah melakukan yang kita sukai. Menemukan passion. Jujur saya juga terlambat sih menemukan passion. I mean i like book, but i dont know, how to carrier on it. Ga merasa berbakat jadi penulis, karena dulu pas pelajaran Bahasa Indonesia cuma suka bagian membacanya aja, kalau menulis kurang suka karena merasa ga kreatif dan banyak ide. So i have plain life. Yaa makanya nyesel juga gitu umur sudah di atas 25 tapii belum sukses dalam karir. Maklum zaman masih usia kuliah ga punya "greget" dalam mencapai sesuatu. Ga ada impian tinggi, passion or apalah. Yang ada cuma let it flow aja. Agak menyedihkan siih emang. :(

                      Ok, itu sedikit curhatan saya. :p. Ya, terus bapak Hamry itu juga mengatakan salah satu yang penting dalam kesuksesan adalah networking. Okeee yang ini agak menohok juga siih, cause saya rasa jaringan pertemanan saya bisa dibilang sedikit. Yaa banyak akun sosmed, tapi yaa gitu-gitu aja. Ga banyak yang dikenal dekat. Bahkan banyak yang belum pernah ditemui langsung. Jadi bisa dibilang fake friend kali yaah. Walaupun menurut beliau salah satu cara menjalin networking adalah dengan sosial media. Di mana kita bisa berkenalan dengan banyak orang tanpa terhalang jarak dan waktu.

                     Anyway acara tersebut berjalan sukses dan di sesi terakhir acara sang motivator menjual karyanya tersebut seharga Rp. 50.000 plus tanda tangannya dan foto bersama :D. Untungnya saya bawa duit, sehingga bisa membawa pulang ilmu berharga tersebut. :D


                         

                       

Saturday, 7 February 2015

Menikmati Malam Keakraban Saat Hari Raya Qurban

Banyak Cerita - Saat hari raya Idul Adha atau Qurban, biasanya remaja mesjid di tempatku melakukan kumpul-kumpul keakraban. Hal tersebut dilakukan beberapa hari setalah hari raya itu sendiri. Saat hari raya Qurban, kami membantu para pengurus mesjid mengurus dan membagikan daging Qurban. Tentu saja kami juga sudah patungan untuk membeli kambing atau patungan untuk Sapi yang ikut dikurbankan. Setelah selesai membantu, kamipun bersiap-siap untuk acara besar kami.
                          Dimulai dari membagi daging kurban ke rumah-rumah yang bisa menyimpan dagingnya. Maklum, biasanya sih kami dapat tambahan daging dari pengurus mesjid. Hal tersebut dilakukan oleh penerobos. Maksudnya adalah orang yang bertugas menyampaikan informasi atau membagikan daging ke rumah-rumah yang bisa dititipi. Yaa, kami melakukannya dengan senang hati. Biasanya sih yang bertugas melakukan itu adalah remaja-remaja yang memiliki motor. Yaa maklum saja, mereka harus menempuh jarak lumayan jauh untuk menitipkan daging-daging itu.
                         Ok, tahun ini kami berencana memasak bakso, sate, bistik, tongseng dan ditambah puding, es buah serta sirop. Hmmm yummy. Tugas memasak bakso diserahkan pada sang ahli. Kebetulan ada orang tua dari salah seorang remaja yang memang jago membuat bakso. Kami hanya bantu mebulatkan saja sekaligus merebusnya. Rasanya hmmm,yummy. Menurut gue itu bakso terenak yang pernah gue makan. Benar-benar enak. Ga pake vetsin atau penyedap rasa lainnya, tapii gurihnya berasa banget. Mungkin juga karena baksonya 99% terbuat dari daging sapi segar kali yaa, jadi empuk, gurih dan kenyal. Gue ampe anmbah 2 kali. hahhahaha.
                         Hampiir semua masakan yang disajikan enaak, cuma yang rada kurang enak yaa itu, sate. Entah kenapa dari dulu kalau makan sate kambing kok gue sering banget yaah dapet yang alot. Bistik juga kurang empuk. Kyaknya dikarenakan memotongnya tidak sesuai aturan yang dianjurkan deh. hehehe. Gue lupa, cara potong daging biar empuk itu mengikuti alur atau melawan alur yah? Dan kemudian harus dibungkus daun pepaya. Hmmm kalau daun pepaya sih sudah. daging yang dititipin di rumah gue dibungkus daun pepaya sama nyokap. Tapi gue ga tau makan bistik dari daging yang mana. Hahahhaa.
                       

                             Setelah kenyang makan, kamipun mulai berberes. Makanan-makanan yang tersisa tidak dibuang melainkan kami bawa ke rumah masing-masing. Semua yang hadir mendapatkan makanan yang sudah dibungkus. Kami anti membuang makanan yang tersisa. Kalau masih bagus, bersih, higienis dan layak makan pastinya ga akan dibuang.
                           Tak lupa tentu saja kami bersih-bersih dulu sebelum pulang. Semua remaja harus membantu. Ada yang mencuci piring, maenyapu, mengepel, buang sampah, dsb. Pokoknya mesjid harus bersih seperti saat sebelum digunakan. Bagian mengepel yang paling berat. Tahu sendiri gimana sih lantai setelah digunakan untuk potong daging, memotong-motong bumbu sampai masak dan makan? Pastii lengket dan bau. Karbol satu botol pun habis tak bersisa. Hehehe, pokoknya benar-benar capek dan menguras tenaga laah. Tapi kami happy, karena bisa berkumpul dan ngobrol-ngobrol dengan teman-teman. Tentunya dengan cara yang baik dan tidak melanggar aturan agama dan negara. Karena kalau ketemu di pengajian kami ga aakan sempat untuk mengobrol. Langsung pada pulang. Karena itulah ini adalah saat yang jarang sekali kami lakukan.
                       Oh ya sebelumnya tentu saja ada moment foto-foto dan bernarsis diri doong. :D
                       


Bertemu Kue Ape (ga pake) lo??

Banyak Cerita – Kemarin saat dalam perjalanan menuju sekolah tempat gue ngajar, gue yang harus berangkat pagi-pagi dengan perut kelaparan ini kadang suka beli sarapan di kantin sekolah. Yaah gue beruntung kerja di sekolah yang kantinnya lumayan bermacem-macem jenis makanannya ditambah harganya yang murah. Kadang gue juga suka beli pas di perjalanan siiih. Kayak kue cubit or apalah yang gue temui saat OTW.


                            Naah kemarin pas gue lagi terburu-buru lewat di Perempatan Cengkareng, tepatnya jalan Daan Mogot, gue kan lewat di bawah jembatan layangnya tuuh yang atasnya tuh jalan tol. Naah tiba-tiba aja mata gue tertumbuk pada suatu gerobak yang di ddalamnya ada kue warna hijau, pinggiran tipis renyah dan di tengahnya bagian empuk berwarna hijau. Gue ga tau deeh nama aslinya apa, tapii gue sebutnya siih kue Ape, yaaa daripada disebut kue Tete, kayaknya agak-agak pornografi dan pornoaksi ga siih? Hehehh :p.
                           

                     Nih kue asli enak banget. Salah satu kue jadul kegemaran gue selain kue cubit. Nyummy banget. Dan yang gue tahu sih tuh abang-abang kue juga merenagkap penjual kue cubit broo. Tapi kalau kue cubit mah gue lebih suka yang dibuat setengah matang. Hehehe.
                     Ok, balik lagi ke Kue Ape. Kue yang terbuat dari tepung beras ini enak banget dimakan hangat-hangat. Karena pnggirannnya yang renyah dan bagian tengahnya yang empuk. Oleh karena itu lebih baik memasak adonan segera sebelum disajikan. Jika ingin menyajikan kue dalam jumlah banyak, jangan letakkan kue di wadah tertutup, karena uap panasnya akan melemaskan kue dengan cepat. Letakkan kue di suhu ruangan. Kue ini cocok banget buat teman minum teh broo :D

Bertemu Teman-Teman di Ancol

Banyak Cerita - Menutup liburan akhir tahun kemarin, gue berkesempatan melakukan kopdar dengan teman-teman sesama pengajian. Kami ketemu di FB dan sering membahas berbagai hal yang berhubungan dengan agama, Quran dan Hadis. Kamipun berencana bertemu di Ancol. Titik pertemuan adalah di depan Dufan. Guepun sudah berencana bangun pagi untuk menuju ke sana.
                         Namun malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Hehehe, ternyata gue bangun kesiangan, karena gue lupa menyalakan alarm. Niat hati mau berangkat jam setengah 8, justru jam segitu gue baru bangun. Alamaaak. Buru-buru gue bangun, mandi terus langsung deeh capcus sekitar jam setengah 10. Makluum cewek, jadi dandannya agak lama. hahahahahha. Ok, singkat cerita setelah mengalami kseibukan sedikit, berangkatlah gue sendiri naik busway. Sampai di blok M, guepun mulai menaiki bis favorit warga Jakarta ini. Gileeeee, panjang kalii antriannnya maak. Inilah yang paliing gue sebelin saat naik busway, ngantrinya boooo. Iiiih ga banget deeh. Hadeuuh. Ya udaah karena mind set menghemat gue, jadilah gue naik busway itu.
                        Guepun naik dan dapet duduk. Seingat gue, nanti menuju Ancol transit di halte Dukuh Atas, lanjut ke Matraman baru naik lagi ke Ancol. Guepun siap-siap berdiri. Gue pikir yaaa karena bus penuh dan gue takut susah keluar, berapa metermenjelang halte Dukuh Atas gue bersiap-siap untuk keluar aja dulu. Naah saat gue dah di pintu bus, guepun tanya  sama si mas-mas penjaganya, "kalau ke Ancol transit di mana mas?", eeh ternyata dia jawab, "Di Kota aja mbak." Gue kaget doong, "Haah bukan dari Matraman lagi yaa?", "Bukan mbak.". Hadeuuhh tau gitu gue duduk aja sampai Kota, daripada berdiri gini. Mana masih jauh lagi. Gue lirik kursi gue barusan, duuh dah didudukin ibu-ibu ndut lagi. Maki-makilah gue, dalam hati aja siih. Mana berani aslinya begitu. Ya udah, bertahanlah gue berdiri padahal mata masih ngantuuk banget, tapii karena kenaifan gue (ga mau dibilang bodoh. :p ), yaa bertahanlah gue sampai halte Kota.
                      Ok siip gue dah di halte Kota. Guepun siap-siap turun. Ok, sudah turun, mata guepun mencari-cari bis menju Ancol. Ok sip, gue tanya aja, "Mbak, kalau ke Ancol, yg mana yah?", "Ohh ini mbak, Ini saya juga mau ke Ancol", kata si mbak-mbak berbaju kuning itu sambil menunjuk antrian yang panjangnyaaaaa Naudzubillah, dah kayak uler naga panjangnya.. Whaatt??!! pliz deeh, masa siih gue harus menderita sekali lagi?? Ini maaah dah kayak ngantri sembako.
                    Akhirnya setelah lamaaa ngantri di sana, daan setelah per PHP-an beberapa bis yang gue kira OTW Ancol beneran, datang lah tuu bus agung. Berdesak-desakkan kayak dendeng rebus (emang ada?! hehe), sampailah gue ke Ancol. Hmm. Ok, setelah sempet nyasar masuknya lewat mana tiba juga gue di titik pertemuan. Di sana sudah banyak yang berkumpul dan menunggu yang lain.

                 


                    Ok, kamipun berencana menuju pantai Karnaval, dalam pikiran gue, waduuh alamat gempor jalan kaki niih, secara dulu pernah merasakan hal yang sama, jalan kaki dari pintu masuk sampai pantainya. OMG. Tapii ternyata zaman dah berubah yaah. Sudah ada yang namanya bus Wara-Wiri. Bus itu mengantarkan para pengunjung yang ingin mencapai tempat-tempat yang dituju di Ancol. Dengan bus itu kami akhirnya sampai juga di pantai, walaupun yaa namanya bus gratisan penuh-penuh ajaa gituu. hadeeuhh.

                 
                       Di sana ternyataa ada acara Meet and Greet para pemain Mahabrata. Hmm walaupun bukan para pemain utamanya siih tapii tetep aja ramee banget deh. Emang dasar orang Indonesia, hebooh kalau ada acara gratisan. hehehe :D. Oh yaa foto di atas bukan pemainnya yah, cuma beberapa ABG niat narsis aja :p. 
                 

Sunday, 1 February 2015

Merayakan Malam Tahun Baru di Cibinong

Banayak Cerita - Gue mau cerita mengenai liburan akhir tahun 2011 kemarin nih. Yaa itu liburan yang lumayan menyenangkan buat gue. Cause gue bisa pergi bareng temen-temen termasuk anak-anak ABG alay itu. hehhe. :p. Sekitar 40 remaja mesjid akhirnya klop jadi pergi ke Cibinong. Kami pergi sekitar jam 07.00 WIB. Walaupun naik tronton hati senang rasanya. Sebenarnya gue ga suka naik tronton siih, hiiiih berasa TNI ajee yang mau perang. hahha. Tapi yaa namanya dana sedikit mau ga mau deeh.
                           Selama perjalanan diwarnai oleh berbagai macam kejadian mulai dari yang menarik, setenagh menarik, membosankan, setengah membosankan sampai yang mm rada menjijikkan. Kalau membosankan dah pasti deeh namanya di tronton mm yaa pemandangannya ga sebebas kalau naik bis. Tengok atas, bawah, kanan, kiri semuaa gelap. Yang rada beruntung tuuh kalau duduk dekat pintu. Paling ga bisa sedikiit menghirup udara bebas. Naah sialnya gue duduk di tengah broo, jadi ga bisa deh menghirup udara segar.
                          Gue lirik siapa yang duduk di pinggir. Ternyata seorang ABG alay bernama Lita. kenapa gue bilang alay karena tuh anak suka banget sih nulis sms pake huruf yang ajaib. hahaha. Contoh kemarin dia SMS gini, mb4k, 1kut p3rgi g4? Hadeuuuh lieur anee bacanya. bisa-bisa nih mata jereng. Naah makanya dia gue kategorikan alay bin ajaib. hahahhaa.  "Hmm kayaknya gue harus ngerayu tuh anak tuh buat pindah tempat duduk. "Lit, sedang apa lo?". "Knapa mbak?gue mau tidur bentar aah", si Lita kayaknya mulai ngantuk tuuh. "Eeeh jangan tidur di sini, ntar lo jatuh tauu. Sana gih di dalaam aja. Tukeran sama gue sini.", gue mulai melatncarkan rayuan maut. "Gaa ah mbak, gue ga suka di tengah, panaaas", si Lita pun mulai manggut-manggut kayak nenek-nenek. "Eiit dah lo udaaah pindah aja yaa yaaa yaaa,", setengah maksa gue tarik aja tuh anak. Eeeh tiba-tiba dia majuin palanya deket gue. "Ok mbak, bentar yaah", gue dah siap-siap mulai tarik tas
and barang2 gue sampai tiba-tiba gue merasakan kepala si Lita makin maju aja daan entah kenapa tiba-tiba dia mngeluarkan air keramat berwarna putih dari mulutnya. Euuyyy dia jackpot broo. Huaa doomngaaa, refleks gue mundur doong ke belakang namun ternyata di belakang ada beberapa bocah ABG lai yang sedang duduk di bawah, ototmatis gue tersandung mereka dan jatuh terjengkang. Bruukk, serasa pecah nih kepala. Hiiiks. Awal perjalan sukses ditandai dengan sign lumayan sial.
                         Akhirnyaa kami sampai juga di Cibinong. Lihat pemandangan indah membuat gue sedikit terobati dari drama tadi. Weew, tempat ini bener-bener bisa membuat gue melupakan beban pekerjaan sejenak. Fyuuh...
                       


                      Kamipun memulai liburan kami di situ. bakar ayam, ikan, jagung dan berbagai permainan lainnya. Gue luamayan bawa banyak bekal saat itu. Jadi gue ga terlalu Freaky Food, maksudnya orang yang tergila-gila makan alias kelaperan. hehehhe. Tapi tetep ajaa makan juga di sana cause yang dicari kan kebersamaannya. Liburan sama teman-teman, merasakan nikmatnya berkumpul, bercerita dan berbagi ilmu. Sederhana tetapi meaningfull..