Dimulai dari membagi daging kurban ke rumah-rumah yang bisa menyimpan dagingnya. Maklum, biasanya sih kami dapat tambahan daging dari pengurus mesjid. Hal tersebut dilakukan oleh penerobos. Maksudnya adalah orang yang bertugas menyampaikan informasi atau membagikan daging ke rumah-rumah yang bisa dititipi. Yaa, kami melakukannya dengan senang hati. Biasanya sih yang bertugas melakukan itu adalah remaja-remaja yang memiliki motor. Yaa maklum saja, mereka harus menempuh jarak lumayan jauh untuk menitipkan daging-daging itu.
Ok, tahun ini kami berencana memasak bakso, sate, bistik, tongseng dan ditambah puding, es buah serta sirop. Hmmm yummy. Tugas memasak bakso diserahkan pada sang ahli. Kebetulan ada orang tua dari salah seorang remaja yang memang jago membuat bakso. Kami hanya bantu mebulatkan saja sekaligus merebusnya. Rasanya hmmm,yummy. Menurut gue itu bakso terenak yang pernah gue makan. Benar-benar enak. Ga pake vetsin atau penyedap rasa lainnya, tapii gurihnya berasa banget. Mungkin juga karena baksonya 99% terbuat dari daging sapi segar kali yaa, jadi empuk, gurih dan kenyal. Gue ampe anmbah 2 kali. hahhahaha.
Hampiir semua masakan yang disajikan enaak, cuma yang rada kurang enak yaa itu, sate. Entah kenapa dari dulu kalau makan sate kambing kok gue sering banget yaah dapet yang alot. Bistik juga kurang empuk. Kyaknya dikarenakan memotongnya tidak sesuai aturan yang dianjurkan deh. hehehe. Gue lupa, cara potong daging biar empuk itu mengikuti alur atau melawan alur yah? Dan kemudian harus dibungkus daun pepaya. Hmmm kalau daun pepaya sih sudah. daging yang dititipin di rumah gue dibungkus daun pepaya sama nyokap. Tapi gue ga tau makan bistik dari daging yang mana. Hahahhaa.
Setelah kenyang makan, kamipun mulai berberes. Makanan-makanan yang tersisa tidak dibuang melainkan kami bawa ke rumah masing-masing. Semua yang hadir mendapatkan makanan yang sudah dibungkus. Kami anti membuang makanan yang tersisa. Kalau masih bagus, bersih, higienis dan layak makan pastinya ga akan dibuang.
Tak lupa tentu saja kami bersih-bersih dulu sebelum pulang. Semua remaja harus membantu. Ada yang mencuci piring, maenyapu, mengepel, buang sampah, dsb. Pokoknya mesjid harus bersih seperti saat sebelum digunakan. Bagian mengepel yang paling berat. Tahu sendiri gimana sih lantai setelah digunakan untuk potong daging, memotong-motong bumbu sampai masak dan makan? Pastii lengket dan bau. Karbol satu botol pun habis tak bersisa. Hehehe, pokoknya benar-benar capek dan menguras tenaga laah. Tapi kami happy, karena bisa berkumpul dan ngobrol-ngobrol dengan teman-teman. Tentunya dengan cara yang baik dan tidak melanggar aturan agama dan negara. Karena kalau ketemu di pengajian kami ga aakan sempat untuk mengobrol. Langsung pada pulang. Karena itulah ini adalah saat yang jarang sekali kami lakukan.
Oh ya sebelumnya tentu saja ada moment foto-foto dan bernarsis diri doong. :D
No comments:
Post a Comment