Saturday, 28 February 2015

Merayakan Liburan dengan Outbond Seru di Bandung


Banyak Cerita - Liburan akhir tahun beberapa tahun yang lalu, aku merayakannya dengan melakukan outbond di salah satu tempat wisata di kota Bandung. Seru sekali. Kami berangkat bersama pada hari Sabtu dan titik pertemuan yang disepakati adalah kampus UI Depok. Biayanya cukup murah, untuk kisaran sekitar tahun 2006-2007, kami hanya perlu membayar 100 ribu rupiah/orang. Itu sudah termasuk biaya bus, penginapan 2 hari 1 malam dan biaya makan 3 kali sehari.

                        OK, kami berangkat siang hari sekitar pukul 14.00 WIB. Titik pertemuan adalah di dekat kampus UI. Kami berangkat dengan menggunakan bus besar. Seru sekali. Sepanjang perjalanan aku banyak berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain. Ada yang dari Bekasi, Jaksel, Jaktim dll. Kamipun diberikan hiburan oleh panitia. Ada yang bermain musik, menyanyi dan yang sok memandu perjalanan. Setelah menempuh sekitar 4 jam, kamipun sampai di Bandung.
                       
                        Ternyata tempat penginapannya tidak di dalam kota, melainkan di salah satu desa yang ada di situ. Kami sampai ke sana saat malam tiba. OMG, seram sekali. Bus harus mendaki jalan yang curam dan diperparah kondisi sehabis hujan. Beberapa kali bus harus mengerem dan bergerak seperti akan jalan mundur. Ditambah lampu dalam mati dan suasana perjalanan yang juga tidak terdapat lampu jalanan. Menyeramkan. Penumpang yang wanitapun berteriak-teriak, termasuk aku. hehe. Aku hanya memejamkan mata dan berdoa semoga selamat sampai tujuan.

                        Alhamdulillah, akhirnya bus bisa sampai ke tempat parkir. Namun sayang, untuk mencapai villa kami harus berjalan kaki, karena bus tak bisa masuk ke halamannya. Untungnya jarak dari tempat pemberhentian bus dan villa tidak jauh. Setelah sampai dimulailah pembagian kamar. Satu kamar terdiri dari 5-6 orang. Kasur yang ada dijadikan alas tidur untuk kami berenam. Kamar mandi ada di dalam, Jadi untunglah buat kami yang wanita-wanita ini. Aku sekamar dengan temanku Mei, kemudian ada Febi, Siska, Ani dan Rita.

                        Yang lucu adalah saat berlibur itupun aku membawa-bawa bahan untuk pra skiripsiku. Rencananya saat waktu istirahat aku sekalian mengerjakan makalah pra skripsi itu. Agak repot memang, karena aku jadi ga bisa konsen. Habisnya kalau tidak dikerjakan tidak akan selesai pada waktu yang ditentukan. Padahal hari seninnya saat kuliah harus segera dikumpulkan dan tak bisa diulur lagi. Mengingat dosen yang mengajar tergolong galak. Maka saat orang lain tidurpun aku harus berkutat dengan kertas-kertas dan laptop.

                       Pagi hari setelah sarapan kami berjalan-jalan di sekitar pegunungan. Yaa hiking ringan saja, cuaca yang dingin sebenarnya membuatku malas bergerak, heheh. Maklum aku ga terlalu suka dingin, kecuali makanan yaaah. Tapi kalau cuaca lebih suka yang tidak dingin. Tapi yaa jangan panas juga. Soalnya kalau dingin terlalu banyak baju yang harus dipakai. Ribet laah. Oke, lanjut, saat kami mengitari perkebunan teh, tiba-tiba Siska berteriak kencang sekali, kamipun refleks berlari ke arahnya, ternyata di depan dia tergeletak kulit ular. Yaa hanya kulitnya si empunya kulit ga terlihat dimanapun. Namun kenapa dia begitu histeris? Dia terlihat trauma, ketakutan sekali sampai seorang panitia memeluknya dan membimbingnya untuk melewati jalan itu. Yaa sebab ga mungkin juga putar balik. Setelah ditelisik, baru diketahui dia memiliki fobia dan trauma terhadap ular. Bukan tanpa sebab, ada kejadian yang membuat dia trauma. Sahabatnya sewaktu SD, meninggal setelah digigit ular tepat di depan matanya sendiri. Kejadian itu tentu saja membuat dia histeris dan masih mengingatnya sampai sekarang.

Bersiap untuk mengitari kebun teh

                    Setelah puas dan lelah mengitari kebun teh, kamipun segera bersiap untuk outbond. Dimulai dengan rafting dan diakhiri dengan flying fox. Saat rafting kecil, aku lumayan takut jatuh, malas kalau harus berbasah-basah baju ini. Maka aku berusaha dengan hati-hati supaya kalaupun basah ga terlalu basah banget. Untungnya raftingnya bukan di sungai betulan, tetapi hanya di sungai buatan mereka saja. Dan itupun dibantu tali, hehehe. Agak berlebihan disebut rafting memang, karena bukan di sungai, tapi aku tidak tahu nama yang tepat untuk permainan itu. Setelah itu, kamipun melakukan flying fox. Woooww, tinggiiii sekali ternyata, dan di bawahnya ga ada jaring pengaman. Jadi kalau jatuh, habislah sudah. Namun anehnya aku ga takut sama sekali tuh, cuma berdebar-debar aja menanti giliran. Penasaran banget soalnya. hehe. Ada salah satu cowok yang badanya besar dan kalau ngomong heemmm, gede banget, tapiii saat harus flying fox, dia malah nangis. Iyaaaa nangis. Hahahah, ketawalah kami melihatnya. Lucu sekali, berbanding terbalik dengan fisiknya itu dan gayanya yang selangit-langit rumah :p.

Bersiap rafting
Bersiap Flying Fox

                     
                     Setelah selesai outbond, acara bebas. Ada yang menggunakannya untuk bermain volly, tidur, nonton TV, mandi, dll. Aku sendiri kembali fokus pada makalahku. Sebab sepulangnya dari tempat ini, aku harus bersiap untuk kuliah. Namun sungguh pengalaman 2 hari ini tak akan kulupakan sepanjang hidupku.

Berfoto bersama sebelum pulang










                  

No comments:

Post a Comment